TEKNOLOGI TEPAT GUNA
ALPUCANA
ALAT PEMUPUKAN CAIR
0leh : M. Zuhri, SP
(Koordinator Penyuluh Kec. Taliwang )
0leh : M. Zuhri, SP
(Koordinator Penyuluh Kec. Taliwang )
BAB
I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
upaya meningkatkan produksi tanaman pangan dan hortikultura tidak lepas dari
penggunaan teknologi tepat guna yang praktis dan mudah di adopsi petani.
Inovasi teknologi tepat guna bertujuan untuk efisiensi biaya dan tenaga kerja
sehingga biaya produksi dapat ditekan sehingga dapat meningkatkan pendapatan
petani.
Dalam
melakukan pemupukan susulan terutama pupuk cair pada tanaman sayuran dan
jagung, petani masih menggunakan alat konvensional yang kurang praktis sehingga
membutuhkan tenaga kerja yang banyak dan tidak efisien waktu.
Alat
pemupukan cair sederhana kami desain menggunakan bahan baku jerigen, paralon dan terbukti sangat
efektif di lapangan dalam melakukan pemupukan yang kami beri nama Alpucana
(Alat Pemupukan Cair Sederhana).
B.
Tujuan
Adapun
tujuan kami pada tulisan ini adalah:
1. Ingin memperkenalkan alat pupuk cair
sederhana yang praktis untuk melakukan pemupukan cair pada tanaman sayuran dan
jagung.
2. Agar para penyuluh mau menyebarkan
informasi TTG alat pemupukan cair sederhana kepada para petani.
3. Agar para penyuluh terdorong/termotivasi
berkreasi untuk menciptakan TTG yang memudahkan para petani.
C.
Manfaat
Manfaat
dari alat pemupukan cair sederhana ini adalah:
1. Mempermudah dan efisiensi waktu saat
melakukan pemupukan susulan pada tanaman sayuran dan jagung.
2.
Menekan biaya produksi terutama biaya
tenaga kerja pemupukan.
3.
Mengoptimalkan dosis pemupukan sesuai
dengan kebutuhan tanaman.
BAB II. ALAT PEMUPUKAN CAIR
SEDERHANA (ALPUCANA)
A.
Cara Membuat
Membuat
alat pemupukan cair sederhana sangat mudah dan murah bahannya. Untuk membuat 1
unit alat hanya membutuhkan waktu hanya 1 jam.
Adapun
bahan yang perlu disiapkan antaranya:
-
Jerigen plastic 20 ltr
-
Paralon Ø ¾ sepanjang 50 cm
-
Selang air putih Ø ¾ sepanjang 30 cm
-
Klep mesin air/jet pump Ø ¾
-
Sok L paralon Ø ¾ sebanyak 1 buah
-
Lem pipa sebayak 1 botol
-
Lem Alteko sebanyak 1 buah
-
Tali hand sprayer sebanyak 1 pasang
-
Kawat ikat sebanyak 200 gram
-
Besi penarik klep panjang 60 cm
-
Silet carter sebanyak 1 buah.
Sedangkan
cara pembuatannya adalah sebagai berikut:
-
Setelah semua bahan terkumpul, bagian
atas jerigen dilubangi dengan silet carter agar tangan bisa masuk untuk
memasang drat pipa L pada bagian bawah samping jerigen.
-
Buat lubang sesuai ukuran pipa Ø ¾ di
samping bawah jerigen untuk memasang drat L yang disekat dengan pak karet ban
bekas atau seltip, kemudian diputar erat agar tidak bocor.
-
Setelah sambungan L terpasang, sambung
dengan paralon Ø ¾ yang panjangnya 10 cm, lalu hubungkan/sambung dengan selang
putih sepanjang 30 cm agar lentur bisa ke kiri dan ke kanan. Selang putih
disambung lagi dengan paralon Ø ¾ panjang 40 cm, lalu dipasang ujungnya dengan
klep air.
-
Ujung klep air sebagai nozel dipotong
rongganya 1 sebagai tempat tuas penarik klep.
-
Tuas besi dipasang di
ujungnya berbentuk untuk
membuka dan menutup klep air saat pengoperasian alat.
-
Setelah semua terpasang, bekas lubang
jerigen di atas ditutup kembali dengan lem alteko.
-
Bagian atas dan bawah jerigen diikat
sebagai tempat tali penggantung pada punggung. Untuk jelasnya dapat dilihat
pada gambar.
Gambar 1. Alat pemupukan cair
sederhana yang belum dirangkai.
Gambar 1a.
B.
Cara Operasional Alat
Dalam
melakukan pemupukan susulan terutama pupuk cair pada tanaman sayuran dan
jagung, pupuk organic dicairkan dulu dengan air sesuai dosis kebutuhan tanaman,
misalnya pupuk NPK Ponska dengan dosis 4 gram/liter air, berarti pupuk NPK
Ponska 80 gram dicampur dengan 20 lt air kemudian dimasukkan dalam tangki
alat/jerigen volume 20 liter.
Alat
diangkat kemudian ditaruh dipunggung dan tangan kanan memegang tuas penarik
klep di ujung nozel. Arahkan nozel dekat pangkal tanaman, kemudian tuas ditarik
cukup 1 detik akan keluar cairan pupuk 150 s/d 200 ml/pohon.
Dapat
dilihat di gambar: Gambar
3. Pengoperasian alat
C.
Keunggulan Alat
1.
Volume cairan pupuk 20 ltr dan ringan
dibawa ke lahan dibandingkan dengan ember yang hanya dapat membawa 10 ltr dan beresiko
tumpah.
2.
Volume cairan pupuk pertanaman stabil 150
– 200 ml per tanaman.
3.
Dapat memupuk dengan cepat hemat waktu,
dalam 30 menit dioperasikan oleh satu orang mampu memupuk tanaman 2.000 pohon. Untuk
1 ha pada tanaman tomat sebanyak 20.000 pohon dioperasikan oleh 1 orang bekerja
sekitar 5 jam selesai
4.
Sangat praktis, murah dan mudah dibuat.
D.
Biaya Pembuatan Alat
Adapun
biaya pembuatan alat ini adalah sebagai berikut:
NO.
|
BAHAN
|
VOLUME
|
BIAYA (Rp)
|
1.
|
Jerigen plastic 20 lt
|
1
buah
|
30.000,-
|
2.
|
Paralon Ø ¾
|
50
cm
|
10.000,-
|
3.
|
Selang air putih Ø ¾
|
30
cm
|
5.000,-
|
4.
|
Klep mesin air/jet
pump Ø ¾
|
1
buah
|
15.000,-
|
5.
|
Sok drat paralon Ø ¾
|
1
buah
|
2.000,-
|
6.
|
Sok L paralon Ø ¾
|
1
buah
|
2.500,-
|
7.
|
Lem pipa
|
1
buah
|
5.000,-
|
8.
|
Lem Alteko
|
1
buah
|
5.000,-
|
9.
|
Tali hand sprayer
|
1
pasang
|
15.000,-
|
10.
|
Kawat ikat
|
200
gram
|
5.000,-
|
11.
|
Besi penarik klep
|
60
cm
|
5.000,-
|
12.
|
Silet carter
|
1
buah
|
5.000,-
|
Total
Biaya
|
104.500,-
|
BAB
III. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari
hasil pengamatan yang pernah kami lakukan, waktu mengoperasikan alat pada
tanaman melon dalam melakukan pupuk susulan cair, alat ini layak
direkomendasikan kepada petani karena disamping mudah dan murah juga sangat
membantu petani dalam melakukan kegiatan pemupukan. Mampu menekan biaya tenaga
kerja untuk 5 orang setiap melakukan pemupukan susulan untuk tanaman 1 ha.
Dengan demikian menekan biaya tenaga kerja dan biaya berproduksi sedikit
sekaligus petani untung dalam melakukan usaha tani sayuran.
Saran
kami sebagai penulis dibuat program penyuluhan kepada petani sayuran dengan
metode Demonstrasi Cara pembuatan alat teknologi tepat guna. Kepada para
pembaca makalah ini juga diharapkan mencoba membuat untuk membantu kegitannya
dalam melakukan kegiatan usahatani.